Minggu, 02 Februari 2020

Tua #CoretanOo #29

"Tua"

“Youth is a blunder, manhood a struggle and old age a regret”

“Kamu bisa petik ilmu dari tempat kerja sebanyak-banyaknya sebelum diaplikasikan di bisnis sendiri” ujar Papa di obrolan siang itu. “Andai bisa muda lagi, Papa mau gali ilmu sebanyak mungkin untuk belajar hal lain”. 

Mungkin hampir sebagian dari kawan-kawan pernah mengalami hal serupa. Dalam pengalaman saya, diskusi semacam itu tidak hanya terjadi dalam satu-dua kesempatan saja. Setiap ada topik yang menyerempet pembahasan karier, saran yang berasal dari pengalaman pribadi papa di masa lalu sebagai pegawai selama puluhan tahun, selalu disisipi pada diskusi yang tengah terjadi.

Wejangan itu terdengar ribuan kali hingga akhirnya saya menyadari sesuatu. Ada kesimpulan berharga yang layak untuk diambil hikmahnya. Bahwa, masa tua kita akan diisi oleh kisah-kisah kita di masa muda. Jadi jangan heran kalau lisan bapak-ibu atau kakek-nenek kita ringan mengulang cerita perjuangan mereka selama puluhan tahun dulu kepada orang-orang muda. 

Oleh karenanya, tak sesaat pun dari kuota masa muda layak dihabiskan untuk hal yang bahkan enggan kita ceritakan di masa tua nanti. Hal-hal yang tidak jelas juntrungannya, perkara-perkara yang membuang waktu atau pengalaman menyakiti diri sendiri. Beberapa dekade dari sekarang, setiap detik dari pengalaman saat ini akan dikisahkan seperti kita tengah membaca daftar riwayat hidup sendiri.

Bukankah kita tidak mau mengungkap hal-hal negatif pada daftar riwayat hidup yang disusun untuk ditunjukkan pada orang lain?

Hal-hal baik di masa muda, akan jauh lebih menghangatkan jiwa kita di masa tua dan menjauhkan kita dari masa senja yang dilemahkan oleh rentetan pengandaian. Andai dulu ayah berbuat ini, andai dulu ibu meraih itu, andai dulu kakek menjadi ini. Tak heran kalau seorang bijak pernah berujar, “Old age is like everything else. To make a success of it, you’ve got to start young”.

Waktu terus berlalu dan bagaimanapun, nanti, mungkin hari itu akan tiba. Masa tua akan dipijak dan tidak akan ada lagi kesempatan untuk mengubah masa muda beserta riwayat hidup yang hendak disampaikan. Semua pengalaman masa lalu akan membeku dan terlihat tak ubahnya seperti galeri seni yang tak bisa kita ubah isi pajangannya serta susunan karyanya. 

***

Saat tulisan ini tuntas dibaca, artinya kita masih diberikan kesempatan untuk memperjuangkan masa dewasa sehingga bisa menambah deretan kisah baik yang bisa disampaikan di masa tua nanti. 

Kita perlu berjanji untuk menyeksamai pengalaman semasa muda agar ia terisi dengan cerita-cerita baik yang bertumbuh melanggeng. Cerita yang senantiasa membawa debar-debar inspirasi, kebanggaan, dan semangat bagi pendengarnya kapanpun ia dikisahkan. 

Kita sedang berada di tengah proses individual untuk menghidupkan plot cerita yang sepenuhnya berbeda. Maka, tak perlu merisaukan plot hidup orang lain karena masih ada misi besar untuk kita bisa merangkai pengalaman saat ini menjadi sebaik-baik kisah masa depan. Nanti, kalau waktunya tiba, cerita itu akan terus diperdengarkan tanpa rasa jemu hingga ribuan kali. Lagi dan lagi dan lagi sambung menyambung dari satu telinga ke telinga lainnya hingga cucu-cicit kita.

Lalu, kisah seperti apa yang hendak kita sampaikan di masa tua kelak?

***
Edited By: @Satriamaulana & @SatyaOo

0 Comments:

 
;