"Beriman Pada Hari Akhir"
***Pernahkah kita mengantri dalam kemacetan yang sangat panjang ketika dalam perjalanan, seperti ketika mudik? Bukankah mengantri beberapa jam saja sudah membuat kita kadang merasa tidak tahan dan kesal?
Lantas, bagaimana ketika kita mengantri di “hari perhitungan” nanti?
Pada akhirnya, setiap orang akan mengantri, untuk ditanya setiap amalan di dunia, maka berapa lama kita mengantri?
Hari ini, ada 7 milyar penduduk di muka bumi. Bayangkan, jika kita berada di urutan terakhir, berapa lama kita harus menunggu?
Andai, setiap orang itu dihisab 1 detik saja, maka kita perlu menunggu selama 7 milyar detik, atau sekitar 200 tahun lamanya. Itu pun, kalau 1 detik.
Sedangkan, setiap manusia, dihisab sesuai lama usia hidupnya.
Sedangkan, manusia yang dihisab tidak hanya dari generasi kita, tapi dari generasi Adam _alayhi salam_ hingga kiamat nanti.
Sedangkan, kita tidak tahu, akan berada di urutan ke berapakah kita nanti.
Maka, berapa lama kita akan mengantri?
Kadang, ngantri di klinik, puskesmas, atau bank yang ada bisa duduk, ada AC, ada WiFi, bisa internetan, kadang menanti 4-5 nomer saja, membuat kita bete. Apalagi di padang mahsyar nanti. Di mana matahari berjarak beberapa jengkal saja.
***
Tapi ada pertanyaan yang justru harus lebih kita renungi,
Dalam kondisi apakah kita mengantri?
Ada orang-orang, yang mengantri dalam kepanasan, hingga mereka tenggelam dalam keringat mereka sendiri. Itu adalah orang-orang yang tidak percaya kepada Allah, juga banyak melakukan dosa dalam hidupnya. Bagi mereka, 1 detik saja begitu lama.
Ada pula, orang-orang, yang mengantri, namun mereka diberikan naungan. Yakni, tujuh orang yang mendapat naungan, juga orang-orang beriman, dan orang yang sering bertaubat. Bagi mereka, berapa lama pun tak terasa berat.
Dengan mengimani Hari Akhir, mempercayai adanya hari perhitungan amal, tentu akan membuat hati kita yang kadang menjauh, untuk kembali mengingat kepada Allah SWT
Karena sesungguhnya, kita ini di dunia hanya sebentar, maka manfaatkanlah dalam kebaikan, karena kita ini hanya sedang singgah, sebelum pulang kampung ke akhirat.
Sudah siap mengantri? Sudah cukup bekalnya?
***
Choqi Isyraqi
Edited By @SatyaOo