"Syahdunya Allah Menjawab Doa"
Sumber: Dream.co.id
Betapa syahdu cara Allah menjawab doa-doa, yang seringnya berupa kejutan yang mungkin tidak pernah kita andaikan sebelumnya. Pengandaian kita di dalam kepala hanya mampu memikirkan satu dua skenario saja, padahal kisah hidup kita tak terbatas skenarionya. Allah, Dialah penulis skenario terbaik, yang tentu mengetahui bagaimana mendidik kita dengan sedih dan menumbuhkan kita dengan bahagia. Lalu, mengapa enggan berdoa?
Betapa syahdu cara Allah menukar sedih menjadi bahagia, yang seringnya dirasa tak masuk di logika-logika kita. Ketika ruang-ruang hati seolah menyempit sedemikian rupa dan seluruh pintu tertutup hingga seolah tak ada yang bisa terbuka, Allah kabarkan bahwa yang terlihat ternyata tak sebagaimana mestinya. Melalui cara-Nya, dibuatlah kita memahami sekali lagi bahwa tak ada sedih dan bahagia selamanya, semua dipergulirkannya bergantian agar kita belajar, bertumbuh, lalu berdaya.
Betapa syahdu cara Allah berkata iya, yang seringnya bisa beraneka ragam bentuknya: iya boleh sekarang, iya boleh tapi nanti, atau iya tapi kamu perlu meninggalkan dan melepaskan genggaman terhadap keinginan itu sebab kamu layak untuk yang lebih baik. Sayangnya, kita seringkali cepat-cepat merasa tertolak, padahal kita belum memohonkan apa-apa kepada-Nya dalam sujud dan doa-doa kita. Enggan rendah hati untuk meminta, tapi kecewa karena merasa Allah menolak, melarang, dan tidak memberikan kebaikan-Nya untuk kita. Bisakah kita menjelaskan dimana letak kebenaran logika-logika kita yang keliru itu?
Betapa syahdu cara Allah membesarkan hati kita, yang seringnya menyapa kita di ujung sabar, saat kita hendak menyerah padahal belum waktunya. Lelah berikhtiar, kehabisan energi untuk mengupayakan, tak bisa lagi berjuang; itulah kata akal kepada hati, padahal boleh jadi pemberhentian dari segalanya itu tinggal sedikit lagi. Lalu, selepas sabar yang terus diupayakan, Allah memberi, bahkan lebih banyak dari yang pernah kita mohonkan.
Allah, sebab berdoa adalah menundukkan hati untuk menerima setiap syahdunya cara-Mu dalam menjawabnya, maka tundukkanlah hati kami agar tidak angkuh, tidak memaksakan kehendak, dan tetap bergantung pada harap-harap kepada-Mu.
Allah, betapa ternyata kedatangan seorang sahabat pagi itu dan sebaris pesan yang terlihat di layar kala itu adalah cara-Mu menjawab tanyaku. Cepat sekali, secepat menunggu waktu antara sepertiga malam dan terbitnya matahari. Maa syaa Allah. Semoga Engkau mudahkan, agar hatiku selalu terpaut untuk melangitkan doa-doa kepada-Mu, meski terkadang aku mengatakannya dengan malu-malu :”)
#contemplation #novieocktavia #drafty
Sumber: Novie dan Munida
Edited by: @SatyaOo
Sumber: Novie dan Munida
Edited by: @SatyaOo
0 Comments:
Posting Komentar