Jumat, 31 Juli 2020 0 Comments

Renungan Kecil di Hari Arafah #CoretanOo #41

"Renungan Kecil di Hari Arafah"


Haji adalah Arafah……
Arafah adalah Hari Perenungan……
Sebuah perenungan tentang Sang Khalik……
Sebuah perenungan tentang untuk apa kita diciptakan……

Arafah adalah sebuah potret kecil tentang Mahsyar……
Mahsyar adalah sebuah hari dimana manusia akan ditimbang kadar Al-Haq dalam dirinya……
Mahsyar adalah sebuah hari yang sangat terik yang tidak ada penghalang atasnya……

Mahsyar adalah sebuah hari yang mencekam dimana manusia ditimpa resah dan gelisah……
Kegelisahan yang teramat sangat karena Mahsyar adalah hari penantian tentang nasib manusia apakah ia akan masuk surga atau neraka……

Mahsyar adalah sebuah hari penyesalan……
Sebuah penyesalan karena manusia telah lalai menunaikan dharma untuk apa ia dicipta……
Sebuah penyesalan karena manusia lalai untuk beramal shaleh semasa hidup di alam dunia……

Sedemikian dahsyatnya Mahsyar, sehingga manusia kelak akan mencari perlindungan walau hanya pada sebutir kurma yang pernah ia sedekahkan……

Maka, beruntunglah mereka yang Allah beri naungan dari dahsyatnya alam Mahsyar……

Mereka adalah pemimpin yang adil……
Para pemuda yang hatinya tertambat kpd masjid……
Manusia yang bersahabat karena Allah…… Manusia yang bersedekah dng tangan kanannya tanpa harus diketahui oleh tangan kirinya……

Manusia yang menolak perbuatan keji karena takut akan Tuhannya……
Manusia yg tekun ibadahnya seraya berlinang air mata ketika ia berdzikir semata karena takut akan Tuhannya……

Selamat Hari Arafah sahabat-sahabatku……
Semoga Allah mengampuni kehinaan dan kebodohan kita……
Semoga Allah selalu menjadikan kita orang yang rendah hati di setiap langkah kaki di bumi ini……

Semoga Allah meneguhkan iman dan Islam kita……
Mengganti tangisan kita dengan senyuman……
Luka derita dng kebahagiaan…… Kesempitan rezeki dng kelapangan…… Kesesatan dengan petunjuk……
Penyakit dengan kesembuhan……
Kesulitan dengan kmudahn…… Dan keputusasaan dengan harapan……

Mohon maaf lahir dan bathin.....

Selamat berpuasa dihari Arafah...
Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan kasih sayangNya kepada kita semua……
Barakallahu fiikum...Aamiin Allahumma Aamiin....

Sumber : Kang Pepen (Wakil Ketua Keluarga Alumni Fakultas Pertanian Unpad)
Edited by: @SatyaOo
Minggu, 26 Juli 2020 0 Comments

With Writing, You Can Do Anything #CoretanOo #40

"With Writing, You Can Do Anything"

.
Hallo guysss hahaha, disini aku bakal sharing nih mengenai Pengalaman menarikku tentang "Menulis". Kalau denger kata Menulis kadang kepikiran rumit, ribet, atau males aja gitu. eitssss tunggu dulu kalau kita ujian kita harus nulis kan, kalau kita mau buat cv kita harus nulis (ngetik) di laptop kan hehehe, bahkan kalau mau apdet ig kamu harus nulis caption juga kan hahaha😆

Nah, Pramudya ananta toer seorang sastrawan legendaris indonesia pernah berkata bahwa "Menulis adalah Sebuah Keberanian" wadawww iya juga ya kalau ga berani ya tetep aja kosong kertasnya hehehe, ada juga yang bilang menulis merupakan rutinitas orang-orang sukses.

jadi disini diriku mau sharing atau urang rek sharing bahwa menulis itu sama kayak belajar bahasa inggris temen temen, semakin kita sering pakai, semakin tajam juga yang akan dihasilkannya, sok kalau bahasa inggris jarang dipake lupa da lama lama hehehe, makannya menulis juga harus sering dilakukan biar terasah dan terbiasa.

nah sekarang ini aku alhamdulillah udah launching 2 buku, ada buku "Jangan Pernah Lelah Melangkah" buku antologi tentang Perjuangan Hidup dan satu lagi Buku "Nanti Kita Cerita Tentang Pelindung Bumi" ini e-book. nah dari buku yang pertama itu Alhamdulillah kejual kurang lebih1000an pcs pas buka pre-order ke seluruh indonesia dan lintas negara. setiap 1 bukunya ada profitnya ya lumayan lah yaa buat cuan tambahan selain income dari kantor hehehe. buat yang kedua lebih ke arah project social jadi e-book itu dijadikan free untuk insight positif ke seluruh pembaca selama masa pandemi virus corona tahun 2020 ini.

tapii semuanya ga instant kayak gitu aja temen temen, aku mulai pdkt ceilahh pdkt hahaa, iya pdkt sama buku itu mulai umur 14 tahun kelas 1 SMA jadi waktu itu disodorin buku Self Improvement sama temen sma yang berjudul "Anda Bisa Jika Anda Berpikir Anda Bisa" nah sejak saat baca buku itulah mulai ketagihan ngumpulin uanh dikit" buat beli buku self improvement lainnya setiap tahunnya. Dari setiap buku itu aku dapat insight baru dan point of view baru. sampe pas kuliah dari mulai membiasakan baca buku, aku coba iseng ikut lonba" yang berbau essay atau karya tulis, eh ga nyangka pas maba aku bolos mabim gara gara harus presentasi 15 essay terbaik pekan lingkungan unpad se unpadeun, nah disitu aku mulai sedikit sadar ada passion dan potensi di dunia menulis, disitulah aku terus mengasah ketajaman menulis di setiap informasi dan kesempatan lomba. seringnya sih gagal wkwkwk, sering banget gagal lkti nasional, gagal essay, gagal program kreativitas mahasiswa. tapi dari kegagalan itu aku ambil setiap pelajaran dan evaluasi diri. jadi kalau di total total ya sampe lulus aku ikutan 25 lomba lebih, 21 gagal, 2 kali runner up, dan Alhamdulillah penutupnya 1 kali Juara 1 Nasional LKTI di Surabaya Mewakili Unpad. Intinya aku disitu berusaha never give up to try, and always learn from lose in competition dibarengi terus baca buku self improvement (karena aku ga suka buku yang mellow mellow) Wkwkwk

Nah Alhamdulillahnya setelah lomba ini itu ikut komunitas juga dan dari komunitas itu nemulah link buat bikin karya buku antologi collab sama temen temen se Indonesia ini, disitu aku belajar banyak ga hanya nulis buku sampe jadi buku tapi belajar tentang dunia penerbit, revisi penulisan, kalau stuck harus gimana, satu paragraf berapa kalimat sebaiknya, belajar pakai bahasa yang benar dalam penulisan sampe ke arah cara berjualan dan cari marketnya. ya pokoknya seru dehhh oh iya untuk ikut projectnya kita invest tapi terjangkau kok dan worth it sama apa yang kita dapat karena dibimbing langsung sama penulis buku best seller nasional dan handal langsung dan bisa konsultasi seumur hidup.

terus kenapa aku bikin judul with writing. you can do anything karena dari nulis" buku itu kita bisa dapet relasi banyak dan kadang membuka jalan lain bagi kita, kayak ada diundang buat bedah buku, terus diundang jadi pemateri seputar kepenulisan, jadi kan ke kitanya juga belajar public speaking sambil bawain materinya hehehe bahkan bisa juga sharing sharing tentang self improvement, atau buat konten sendiri, buat blog sendiri jadi lebih interest aja hehehe. dan bonusnya lagi ketika kita ingin mencoba belajar menulis bahkan bisa sampai jadi buku ya semoga itu bisa jadi karya dan amal kebaikan yang terusada walau kita sudah tiada kelak.

So, buat kalian semua coba deh belajar menulis entah dari caption story atau sering sering baca quotes motivasi, atau coba nyari buku buku yang bisa dapet energi positif karena skill menulis mah bakal kapake guyss, mau lulus kuliah sok kan kudu nulis skripsi, mau kerja kudu nulis cv, dan dikehidupan lainnya, kalau ga mulai dari sekarang ya mau kapan lagi, inget muda cuman sekali guysss.

Oh iya mohon doanya juga bulan ini kalau jadi mau bikin project buku antologi tentang Young Leadership gituuu hehehe dan gara gara ini semua jadi kepikiran mau bikin Karya Sendiri di Masa Depan Nanti dan bakal memaksimalkan link di 34 Provinsi di Indonesia hehehe, baru rencana sih cuman ya semoga aja ada umur dan rezekinya hehehe, Aminnn

okayy gitu dulu deh yaa, pesan terakhir dari saya adalah "Diri Kita yang Sekarang adalah dari apa-apa yang kita pilih dan kerjakan di masa lalu, dan Diri Kita di Masa Depan adalah dari apa-apa yang kita pilih dan kerjakan di masa sekarang"

Semoga Tulisan ini bisa Memberikan Youth Empowerment ke temen temen pembaca/pendengar semua🙏🏻

-Berdoa,Ikhtiar,Bersyukur-
Edited by: @SatyaOo
Minggu, 12 Juli 2020 0 Comments

Anak-Anak Subuh #CoretanOo #39

"Anak-Anak Subuh"
* * *

Ada anak lelaki yang hampir setiap subuh ikut berjamaah, ia berdiri dan duduk persis di sebelah ayahnya. Meniru semua gerakan ayahnya, si ayah shalat sunnah ia ikut, begitu seterusnya. 

Ada anak usia sekitar tiga tahun yang kadang-kadang ikut ayahnya ke masjid. Wajahnya terlihat baru bangun tidur, masih pakai diapers pula. Berdiri persis di samping ayahnya. Mengikuti ayahnya shalat sunnah sebelum subuh. Sampai gerakan sujud nggak bangun lagi, hingga ayahnya selesai sholat, ternyata ia tertidur sambil sujud. 

Ada lagi anak yang usianya juga sekitar tiga tahun. Juga berdiri di sebelah ayahnya, namun pada saat shalat subuh tak berapa lama setelah takbir dan imam membaca AlFatihah, ia ngeloyor meninggalkan barisan. Hingga shalat subuh usai, biasanya ia duduk di pojok masjid menunggu ayahnya selesai. 

Ada pula ayah yang membawa anaknya ke masjid dalam kondisi masih terlelap. Digendong turun dari mobilnya, sampai ke masjid dan bahkan hingga jamaah bubar si anak tetap terlelap. Meski sang ayah sudah mencoba membangunkannya. Maklum, masih usia dua tahun. 

* * *

Yang menarik ada anak yang rajin ke masjid padahal tidak ada ayahnya. Entah bagaimana ibunya mendidik, menarik pastinya. Meski tanpa ayah yang sudah lama meninggal, ia tetap rajin ke masjid. 

Selama masih ada barisan anak-anak yang berangkat ke masjid di subuh hari, meskipun dengan berbagai kepolosan perilakunya, maka masih jelas masa depan agama ini. 

Selama masih ada orang tua, terutama para ayah yang berupaya mengajak serta anak-anaknya shalat subuh berjamaah di masjid, akan kokohlah barisan pejuang agama Allah. Negara pun akan selamat. 

Khawatir lah bila sudah tidak ada kalangan muda dalam barisan jamaah subuh di masjid-masjid, bagaimana nasib umat ini di masa datang? 

Ada riwayat yang terbaca, salah satu rahasia kehebatan para pejuang Aceh, yang membuat penjajah kesulitan mengalahkan rakyat Aceh adalah, Teuku Umar dan para panglima memilih pasukannya dari masjid-masjid di waktu subuh.


Mereka yang bangun subuh adalah para pejuang. Orang-orang yang bersungguh-sungguh, yang telah bisa mengalahkan rasa lelah dan malasnya, tak turuti kantuknya, menguasai egonya. 

Kagum kepada para orang tua yang tak lelah mengenalkan, mengajarkan, dan memberi contoh kepada anak-anaknya untuk sholat berjamaah subuh di masjid. Kelak anak-anak ini menjadi pribadi yang tangguh raga dan jiwanya. 

Tak perlu khawatir, bila subuh saja bisa dikuasai, kelak masa depan bisa digenggam.

* * *


Edited By: @bayugawtama @SatyaOo
 
;