Jumat, 17 Januari 2014 0 Comments

Kuliah Pertanian Yukk….



Mau Sukses Sekaligus Membangun Bangsa?
Ambil Jurusan Pertanian

Sekilas Pertanian Indonesia

Saat ini pertanian di Indonesia berada pada kondisi memprihatinkan di berbagai sub bidangnya. Kurangnya pengelolaan yang serius disinyalir menjadi penyebab kemunduran pertanian kita. Padahal, di berbagai negara seperti China, India, Jepang, Korea, Brazil, bahkan Thailand sudah sadar pentingnya sektor ini dan mereka sangat serius mengelola pertaniannya. Apabila dibandingkan dengan mereka, sebenarnya kita tidak kalah sumber daya dibandingkan negara – negara tersebut. Hal itu merupakan stimulus dan tantangan bagi kita untuk memperbaikinya dan menjadikan pertanian berjaya seperti sedia kala. Oleh karena itu, melalui tulisan ini, akan saya berikan beberapa alasan yang akan membantu menginformasikan kepada kalian,  betapa prospek kuliah di bidang pertanian sangat mempunyai masa depan yang cerah.

Mengenal Jurusan dan Proses Kuliah di Bidang Pertanian
Mendengar kata pertanian, mungkin bagi kalian sudah sangat sering, tetapi apabila setelah lulus SMA, kemudian kalian dihadapkan dengan pilihan jurusan kuliah dan didalamnya terdapat jurusan yang berkaitan dengan pertanian, saya yakin sebagian besar dari kalian yang saat ini membaca tulisan ini tidak akan memilih jurusan tersebut. Ya, dapat dimaklumi karena masih banyak orang yang menggambarkan pertanian secara sederhana, yaitu orang tani yang bekerja di sawah dan sebagian besar masih berada dalam kondisi prasejahtera. Tanpa bermaksud merendahkan kaum petani, tetapi kita lihat memang mayoritas petani kita berpendidikan rendah. Kaum tua masih menguasai persentase usia petani saat ini dengan pola pikir konvensional dan turun menurun dari nenek moyang. Hal – hal tersebutlah yang membuat banyak petani kurang bisa maju untuk setidaknya meningkatkan perekonomian dirinya sendiri. Di satu sisi, ada sejumlah orang yang sangat sukses bergelut di bidang pertanian dengan meraup keuntungan yang sangat besar dari Agribisnis pertanian. Dapat dipastikan, orang – orang sukses tersebut pastilah mempunyai cara cerdas yang membedakannya dengan petani biasa dalam sistem kerja usaha taninya. Dan cara – cara yang cerdas itulah yang nantinya akan kalian dapat apabila kalian mengambil kuliah di bidang pertanian.
Terus, bagaimana proses kuliah di bidang pertanian? Pertanyaan tersebut mungkin ada di benak kalian sekarang. Mari kita lihat dari pembagian jurusannya. Jurusan – jurusan yang ada di dalam Fakultas Pertanian mungkin akan berbeda antara Universitas satu dengan Universitas yang lain. Namun secara umum, jurusan – jurusan dalam Fakultas Pertanian adalah  :
1. Budidaya Pertanian
Mengkaji interaksi antara tanaman dan lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman. dengan menerapkan berbagai teknologi budidaya tanaman
2. Sosial Ekonomi Pertanian
Mengkaji ilmu – ilmu sosial ekonomi pertanian yang melihat pertanian dari perspektif tingkah laku manusianya dan kaitannya dengan keadaan masyarakat secara keseluruhan.
3. Ilmu Tanah
Mengkaji faktor tanah / media tanam dari sifat fisik, kimia, dan biologi yang diintegrasikan dengan daya adaptasi tanaman, guna mendapatkan suatu sistem tanam yang optimal.
4. Perlindungan Tanaman
Mengkaji pengamanan produksi pertanian melalui manajemen kesehatan tanaman
Fakultas Pertanian terintegrasi dengan Fakultas Teknologi Pertanian. Fakultas ini merupakan merupakan alur kelanjutan dari proses yang ada dalam Fakultas Pertanian. Peningkatan nilai ekonomis olahan hasil budidaya akan sangat tergantung dengan proses diversifikasi yang dipelajari di dalam Fakultas Teknologi Pertanian. Dan untuk lebih mengenalkan Fakultas Teknologi Pertanian kepada kalian, berikut jurusan – jurusan yang umum ada dalam Fakultas Teknologi Pertanian :
1. Jurusan Teknik Pertanian
Mengkaji tentang pertanian melalui pendekatan keteknikan / rekayasa dengan melakukan transformasi sumberdaya secara efisien dan efektif untuk dalam bidang pertanian.
2. Teknologi Pangan dan Hasil
Mengkaji aplikasi ilmu dasar, yaitu kimia, fisika dan mikrobiologi, pada seluruh mata rantai penggarapan / pengolahan bahan pangan dari sejak dipanen sampai menjadi produk pangan yang  siap dikonsumsi.
3. Teknologi Industri Pertanian.
Mengkaji ilmu matematika, fisika, kimia/biokimia, sosial ekonomi, prinsip-prinsip dan metodologi dalam menganalisis dan merancang agar mampu memperkirakan dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sistem terpadu agroindustri. Sebagai paduan dari dua disiplin, teknik proses dan teknik industri dengan objek formalnya adalah pendayagunaan hasil pertanian.
Proses pembelajaran yang ada secara umum yaitu, kuliah di kelas, praktek laboratorium, dan praktek di lapangan. Proses kuliah mencakup mata kuliah wajib fakultas, mata kuliah wajib jurusan, dan mata kuliah pilihan. Untuk mata kuliah wajib jurusan biasanya akan mulai diambil ketika mahasiswa menginjak semester tiga. Untuk semester – semester selanjutnya, mahasiswa akan mulai difokuskan dengan mata kuliah sesuai dengan program studinya, untuk menunjang penelitiannya kelak.  Apakah kalian akan mempelajari hal – hal yang bersifat pertanian saja? Jawabannya tidak. Di pertanian kalian akan mendapatkan dasar – dasar  ilmu lain seperti  manajemen, kewirausahaan, kimia, biologi, fisika, ekonomi, pemasaran, pembangunan sosial,  dan lain – lain yang akan mengembangkan skill kalian. Kalian juga diperbolehkan mengambil mata kuliah pilihan lintas jurusan sesuai minat kalian.
Perlu diketahui bagi kalian yang suka traveling, jurusan yang ada di pertanian ini mungkin sangat cocok bagi kalian, karena apa? Ya, karena di pertanian anda diwajibkan mengenal dunia pertanian secara teori dan praktek, dengan itu kalian akan berkesempatan melakukan field trip di perkebunan, pabrik, dan instansi yang dimana kadang tidak terbatas di Indonesia saja, namun kalian juga dapat ke negara lain yang mempunyai kultur pertanian yang baik untuk dipelajari dan kalian berkesempatan menjelajah wisata daerah tersebut. Asyik bukan?

Prospek Karir Pekerjaan untuk Lulusan Pertanian
Survey Higher Education Statistics Agency tahun 2012 menunjukkan bahwa lulusan pertanian masuk menjadi 10 lulusan yang paling mudah mencari pekerjaan, dengan menempatkannya di posisi ke 5.  Survey tersebut sebenarnya  tidak terlalu mengherankan, karena pertanian merupakan penyokong vital kehidupan. Alumnus pertanian sangat mempunyai prospek pekerjaan yang luas seiring dengan kesadaran akan pentingnya pertanian sebagai penggerak pembangunan bangsa. Beberapa pekerjaaan tersebut antara lain :
1.   Lembaga milik negara
Balai – balai penelitian Kementerian Pertanian dan Kementerian Kehutanan, serta Kementerian Pendidikan Nasional, LIPI sampai  KPK merupakan beberapa lembaga yang menyerap lulusan pertanian untuk kinerjanya.
2.   BUMN
Beberapa BUMN yang menyerap lulusan pertanian adalah PT. Perkebunan Nusantara, PT. Pertani, PT Sang Hyang Seri, Perum Bulog, dan PT. Rajawali Nusantara Indonesia.
3.   Perkebunan
Perkebunan di Indonesia sangatlah banyak, dari perkebunan sayur, buah, tanaman hias landscape, kelapa sawit, gula, sorgum, karet dan lain – lain. Dewasa ini semakin banyak pihak swasta level nasional atau multinasional  yang mengusahakan pembukaan lahan pertanian, sebagai contoh, bahkan perusahaan seperti Sampoerna, Bakrie, dan Astra  berlomba – lomba menginvestasikan dananya di bidang pertanian yang artinya semakin banyak kebutuhan untuk tenaga ahli di bidang pertanian.
4.   Pabrik Pengolahan Pertanian
Hampir sebagian besar barang – barang yang sering kalian lihat di supermarket sekarang ini adalah produk pertanian. Mie, obat herbal, snack, minuman sari rasa, kosmetik, parfum, roti, dan minyak goreng merupakan contoh hasil olahan pertanian. Pabrik – pabrik tersebut membutuhkan tenaga ahli pertanian untuk budidaya bahan bakunya ataupun sebagai quality control.
6.   Bank
Mungkin kalian ada yang heran, kenapa lulusan pertanian bisa masuk ke Bank? Begini jawabannya teman. Bank merupakan lembaga keuangan yang dimana banyak debitur atau krediturnya adalah perusahaan atau perorangan yang usahanya bergerak di bidang pertanian, oleh karena itu banyak bank yang menghendaki kualifikasi lulusan pertanian untuk dijadikan karyawan, baik itu di level posisi atas sampai bawah. Posisi seperti auditor, kepala cabang, dan marketing manager adalah posisi yang sering dipegang anak – anak pertanian, dan salah satu bank yang sangat berminat dengan lulusan pertanian adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI).
7.   Wirausaha
Ilmu pertanian merupakan ilmu yang sangat aplikatif di lapangan. Dari satu mata kuliah sederhana seperti budidaya tanaman sayur atau cara membuat pupuk organik saja kita sudah bisa berbisnis. Belum lagi mata kuliah lanjutan lainnya. Ada banyak pilihan untuk berwirausaha di bidang pertanian. Baik dari proses hulu sampai hilir mempunyai prospek yang baik. Dari pengadaan sarana pertanian kalian bisa berwirausaha pupuk, pestisida, pengadaan benih dan bibit, atau alat – alat pertanian. Dari hasil budidaya, kalian cukup memilih komoditas yang ada dari tanaman buah, sayur, tanaman hias, pangan, palawija, atau tanaman berkayu. Kalian juga bisa berwirausaha mengolah hasil budidaya dan limbah pertanian menjadi produk bernilai ekonomis tinggi. Jadi, kalian cukup memilih dari sekian banyak peluang tersebut untuk dikonversikan menjadi keuntungan bagi kalian.
Bagaimana teman – teman, apakah kalian masih menganggap pertanian sebagai bidang yang remeh? Saya sendiri sebagai penulis, sangat mengharapkan diantara kalian ada yang akan masuk dunia pertanian. Selama ini, rasio antara tenaga ahli pertanian dengan peluang kerja yang ada masih timpang. Tenaga ahli pertanian sangat kurang dibandingkan peluang pembangunan pertanian di seluruh areal Indonesia. Masih banyak daerah yang menjalankan pertanian secara konvensional tanpa tersentuh teknologi pertanian terkini, dan hal tersebut merupakan tantangan bagi kalian semua untuk mengembalikan kejayaan pertanian Indonesia, setidaknya berusaha menghilangkan impor hasil pertanian dan mulai bermimpi menjadi yang terdepan dalam perdagangan hasil pertanian dunia. Nantinya diharapkan bangsa ini memperoleh kesejahteraan dari hasil bumi kita. Semua itu dapat terwujud, karena kita punya semua modalnya, hanya masalah pola pikir yang harus dirubah serta niat dan mental yang kuat. Salam Pertanian !!!

Edited by : @SatyaOo
Oleh : Chandra Tama

0 Comments

Apa Bedanya kehidupan kuliah dengan masa SMA?


Banyak dari kamu yang sering denger kalimat kaya gini: “Mumpung masih SMA, nikmatin dulu deh main-mainnya, nanti pas kuliah baru serius”, atau “Udah... Udah.. Selesai main-mainnya, udah mau kuliah juga... Kapan dewasanya?”.Atau mungkin kamu juga pernah denger ungkapan bahwa “Masa yang paling indah ya masa pas SMA”. Singkat kata, Omong Kosong! Justru pas lo lulus dari SMA, yang namanya FUN baru dimulai. Masa?

Udah jadi tugas perkembangan anak remaja seusia kamu juga sih untuk berkembang jadi dewasa, mendapatkan identitas diri, mulai menentukan arah peran di dunia, serta mulai larak-lirik calon pasangan yang ideal (menurut psikolog Erik H Eriksson). Nah, lewat tulisan ini gue pingin ngebagi pengalaman soal dunia remaja, dewasa muda, sekaligus masa-masa SMA dan kuliah. Dari cerita gue ini mungkin kmu bisa dapet pemahaman baru soal apa yang bisa kamu eksplor selama kuliah, dan mungkin kmu bisa dapet gimana serunya kehidupan kampus sama seperti yang gue rasakan waktu kuliah. Tapi tenang aja, gue coba untuk bikin tulisan seobjektif dan senetral mungkin sehingga pengalaman ini bisa aja kamu dapetin di universitas dan jurusan yang berbeda-beda.
buat blog

KEHIDUPAN MASA SMA

Masa SMA emang ga bisa kita pandang sebelah mata, karena pada masa ini kita MULAI bisa membentuk identitas kita di tengah masyarakat kita dengan cara: mengenali minat-minat kita, berteman sama orang-orang yang kita anggep punya kesamaan karakteristik sama kita (ini nih makanya anak SMA doyan banget nge-geng, gpp, normal banget kok), mulai larak-lirik lawan jenis dengan selera masing-masing yang tentunya beda sama selera temen (kalo samaan paling ujung-ujungnya rebutan :p ), mulai bayangin hidup kita pas nanti gede jadi apa, gimana, mau tinggal di mana, dsb.
Nah, di SMA nih kita mulai bentuk identitas sosial kita. Yang namanya aktif ekskul kek, OSIS kek, panjat-panjat tebing kek, baris-baris kek, lebih milih sendiri kek, lebih milih mojok ama gebetan kek, rebutan gebetan kek, lebih milih belajar sendiri kek, berantem antar geng kek, tawuran kek, nongkrong di rumah temen kek, nongkrong di mal, nongkrong di musola, sampe nongkrong sambil ngelakuin yg halal-halal bahkan yang haram-haram. Banyak deh pokoknya yang MULAI kamu lakuin pas masa SMA. Seru sih emang, gokil-gokilan bareng temen. Belajar bareng sambil main-main sama temen. Tapi apa pas kuliah semua itu lantas sirna? Tidak kisanak, justru pengalaman indah selama tiga tahun yg kamu alamin pas SMA cuma bakal jadi bumbu buat nentuin kaya apa nanti kmu pas kuliah!

KEHIDUPAN MASA KULIAH

Ok, sekarang kaya apa sih itu kuliah atau dunia perkuliahan? Katanya seru yah? Kok kalo kata abang/mpok saya gitu2 aja sih? Kok kalo kata temen saya ga enak sih? Nah berarti temen2 atau saudara kamu kurang bisa memaknai kaya apa itu hidup sebagai mahasiswa. Berikut ini saya kasih beberapa perbedaan standard antara kehidupan SMA dan perkuliahan. Mulai dari kegiatan akademik, sampai yang seru-seru kaya kegiatan sosial pas kuliah. Oh iya, tapi demi menjamin kebahagiaan maksimal pas elo kuliah, ada baiknya kamu ngambil jurusan yang emang sesuai sama minat kamu dan menurut kamu intellectually challenging.

Segi Kelas dan Akademik

  • Dari jumlah orang dalem kelas dulu aja deh. Di sekolah, paling banyak kmu ngerasain sekelas 45 an orang. Kalo di universitas, walaupun banyak juga kelas-kelas kecil yang isinya 15-20 orang, kmu kemungkinan bakal ngerasain kelas supergede yang isinya bisa lebih dari seratus mahasiswa. Selain itu, kebanyakan SMA kan kelasnya kelas tunggal tuh, dalam artian sepanjang tahun kelas kmu itu ituuu aja. Nah pas kuliah, kelas tuh dinamis. Kamu harus pindah-pindah kelas sesuai mata kuliah. Udah gitu, kamu bisa aja sekelas ga sama temen-temen seangkatan kamu doang, tapi bisa aja sama senior yang ngulang atau baru ngambil mata kuliah tersebut, atau sama junior yang ngambil tuh mata kuliah padahal belum waktunya.
  • Biasanya kalo kamu baru masuk di tahun pertama kuliah, mata kuliah semester 1 biasanya dibikin paket biar kmu ga terlalu kaget sama metode Sistem Kredit Semester (SKS) yang berlaku di hampir semua universitas di Indonesia (dengan perkecualian beberapa jurusan/universitas yang emang bertujuan buat nyetak tenaga ahli/ikatan dinas). Nah selama kmu ngejalanin semester 1, kmu bakal dipandu oleh dosen atau senior kmu buat ngertiin sistem SKS, dan mulai bikin tujuan akademik buat semester 2 dan selanjutnya.
  • Nah ini dia nih, tujuan akademik. Di SMA kan kmu harus bener-bener ngikutin semua mata pelajaran yang disediain sama sekolah kmu. Setahun penuh itu-ituuuu mulu. Nah di kuliah ini, kmu punya fleksibilitas buat ngambil, nunda, ngedrop, atau nyodok mata kuliah sesuka hati. Namun tentu aja yah, ada konsekuensi masing-masing yang harus kmu tanggung. Tapi santai lah, namanya juga mahasiswa. (btw ngedrop mata kuliah itu artinya kmu udah ambil mata kuliah, tapi di tengah jalan kmu males dan mata kuliah itu kmu tinggalin, sedangkan nyodok itu artinya kmu ambil mata kuliah yang seharusnya belum tersedia buat angkatan kmu, tapi kmu udah menuhin persyaratan untuk ikut mata kuliah tersebut.)
  • Hampir semua universitas nyediain satu atau lebih dosen pembimbing akademik untuk tiap-tiap mahasiswa. Dosen pembimbing akademik (PA) ini bertugas untuk memandu rencana perkuliahan kmu biar sesuai sama minat dan kemampuan yang kmu punya. Nah, ini nih yang jadi malaikat pelindung kmu selama kuliah. Usahain lah punya hubungan yang baik sama PA. Tiap lebaran/natalan usahain dateng ke rumah atau kasih bingkisan pas di kampus. Bukan buat nyogok tapi yeh, cuma sekadar mempererat hubungan. Ga ada kan yah di SMA yang kaya2 gini? Palingan guru BK. Itu juga ga spesial nanganin kmu doang. Kalo PA tuh eksklusif hanya melayani diri anda seorang.
  • Buku! Pas SMA biasanya kmu cuma pake satu buku untuk satu matpel (palingan ditambah satu LKS). Tapi pas kuliah, biasanya buku paket emang juga cuma satu tiap mata kuliahnya, tapi demi menunjang kemantepan pemahaman kmu, kmu pasti bakal butuh referensi lain untuk mata kuliah tersebut. Nah, kmu bisa baca-baca deh buku-buku terkait di perpustakaan jurusan kmu, atau browsing-browsing hal terkait di Internet. Tenang aja, kalo kmu ambil kuliah sesuai minat, hal ini gak akan jadi beban, malah jadi hal yang otomatis lo lakuin.
  • Pas kuliah, terutama kmu yang ngambil gelar sarjana, kmu bakal bener-bener bikin penelitian ilmiah beneran. Ga cuma sekadar belah2 perut kodok atau netes2in cairan cuka ke tabung reaksi. Tapi kmu bakal diajarin gimana caranya nyusun penelitian ilmiah dengan metode yang tepat dan cara penghitungan yang paling akurat, untuk masing-masing disiplin ilmu. Inget yah, yang namanya sains, science, ataupun ilmiah itu bukan cuma terbatas sama ilmu pasti dan ilmu alam. Tapi juga termasuk ilmu-ilmu sosial kaya Sosiologi, Sejarah, Antropologi, Ekonomi, Psikologi, Hukum, Komunikasi, dsb. Dengan kmu memasuki jenjang sarjana di jurusan apapun, kmu berarti udah teken kontrak untuk jadi seorang ilmuwan, dan emang sarjana itu pada dasarnya emang artinya sama kayak ilmuwan. Keren kan?
  • Penelitian yang bakal kmu bikin (yg biasanya disebut sebagai “skripsi”), merupakan pencapaian intelektualitas terbesar kmu sebagai mahasiswa.Usahain maksimalin sumber daya kmu termasuk waktu buat bikin skripsi kmu jadi se-oke mungkin. Mata kuliah yang lainnya merupakan bumbu tambahan buat pengetahuan kmu dalam menyusun penelitian kmu tersebut.
  • Bedanya sama guru di SMA, para dosen dan profesor di universitas/institut biasanya punya jam kerja rutin tiap hari kaya orang kantoran. Jadi, kmu bebaaasss banget buat ngubungin mereka. Ga usah sungkan ga usah ragu. Kmu bukan anak sekolahan lagi yang harus takut-takut masuk ruang guru. Tinggal masuk ajeeh, halo pak, bu, mas, mbak, saya mau nanya ini itu. Selow. Percaya deh, dosen-dosen emang berniat jadi dosen salah satunya karena mau ketemu orang-orang yang doyan nanya kaya gini. Mereka pasti seneng. Kecuali kalo kmu dateng untuk bilang kalo lo mau macarin anaknya yang juga kebetulan jadi mahasiswa/siswi. Bisa berabe.
Segi Sosial dan Non-Akademik
Nah, sekarang kita masuk ke bagian lebih serunya nih: kehidupan sosial pas kuliah yang pastinya cuma bisa lo dapetin di bangku kuliah. Kaya apa aja sih? Yuk mare…
  • Nongkrong! Nongkrong pas kuliah beda banget sama nongkrong pas SMA. Jaman SMA, nongkrong cuma bisa dilaksanakan pas weekend atau abis jam sekolah (itu juga kalo ga cape abis bimbel ini itu). Pas kuliah, kmu bisa nongkrong kapanpun kmu mau. Inget di masa kuliah, bolos itu bukan artinya dosa besar yang layak disidang terus dipanggil orangtuanya ngadep dosen. Kmu berhak memutuskan kemana langkah kmu dan mengatur waktu kmu, termasuk juga memutuskan untuk gak kuliah demi mengerjakan banyak hal yang menurut kmu lebih penting atau mendesak.
  • Nah, dari segi obrolan pun biasanya beda nih. Kalo pas SMA kmu pasti kalo nongkrong justru ngindarin abis-abisan ngebahas pelajaran. Kalo pas kuliah, apalagi kalo kmu kuliah di universitas/institut yang emang favorit, biasanya isi obrolan bakal sedikit-sedikit ada lah yang disambungin sama bahan kuliah. Tapi emang ini sih inti dari kegiatan sosial pas kuliah, terutama kalo kmu masuk jurusan yang emang kmu minatin. Pelajaran bakal dengan sendirinya kmu aplikasiin ke kehidupan kmu sehari-hari. Ga usah jauh-jauh dulu. Sekadar bahas aja dulu sambil becanda nongkrong-nongkrong sama temen-temen. Hati senang ilmu pun bertambah. Welcome to college life, folks.
  • Kalo di kampus itu, yang namanya ospek (kalo masih ada), biasanya gunanya bukan buat gencet2an macem SMA, tapi buat ngedeketin antar angkatan. Senior ataupun junior pas kuliah itu ada bagusnya juga dikenalin, soalnya kan bisa banget kita nanti sekelas sama mereka. So, daripada bengong di kelas ga ada yang dikenal, lebih baik pasang muka tembok di awal buat bisa kenal sama mereka. Ngaruh banyak deh nanti kalo kmu punya banyak kenalan di setiap angkatan.
  • Dosen! Eits jangan salah, hampir di setiap universitas/institut bakal ada dosen-dosen (biasanya muda) yang mentalnya tukang nongkrong sama mahasiswa. Mereka lebih suka ngasi ilmu tambahan dengan 'settingan nongkrong' di kantin atau kafe terdekat. Biasanya dosen-dosen kaya gini emang dari jaman kuliahnya emang udah anak nongkrong. Dengan kmu deket sama dosen-dosen, kmu bisa juga kebanjiran proyek penelitian buat bantuin dia. Lumayan banget tuh ilmunya. Kmu bisa terjun langsung ke masyarakat dengan status yang masih mahasiswa. Ilmu dapet, pengalaman dapet, duit juga (terkadang) dapet!
  • Hubungan 'ekstra' pertemanan. Hehehe… ini emang juga kadang jadi tema sentral hubungan sosial pas kuliah. Emang paling beberapa di antara kmu udah mulai menjalin hubungan ekstra pertemanan pas SMA (entah itu pacaran kek, HTSan kek, “jalanin dulu aja” kek). Tapi pas kuliah, ada baiknya kita bereksperimen sama hal yang namanya cinta. Jadian ama temen sekampus sejurusan, jadian antar jurusan, jadian ama senior, malu-malu deketin junior yang cakep/ganteng, malu-malu gara2 dideketin sama anak S2, digodain dosen muda, dsb. Hal ini rada penting karena menurut Erik Eriksson, tugas perkembangan remaja salah satunya juga mencapai identitas karir dan intimacy, yaitu cara kita berhadapan dan menjalin hubungan dengan orang-orang “spesial”. Tapi hati-hati aja yee.. konon urusan asmara ini salah satu faktor yang paling signifikan ganggu urusan akademis kmu bahkan sampai jadi berujung D.O. So beware bero, sist.. You have been warned !
  • Waktu luang yang kmu punya pas kuliah jauuuh melebihi pas SMA. Lo sebaiknya gunain waktu ini buat ngeksplor minat-minat lo yang lain. Di kampus nanti banyak banget wadah yang bisa nampung minat-minat terpendam ini. Ada yg namanya UKM (unit kegiatan mahasiswa, semacam ekskul pas kuliah lah) yang isinya macem-macem. Mulai dari olahraga, musik, club debat, outdoor adventure kayak naek gunung, teater, dsb. Yang minat organisasi, ada juga Badan Eksekutif Mahasiswa (mirip sama OSIS pas SMA). Tapi inget, masa kuliah itu emang masa paling efektif buat ngebangun jejaring sosial biar lebih luas. Kmu jangan sampe deh jadi mahasiswa kupu-kupu. Alias kuliah-pulang, kuliah-pulang. :P
  • Buat yang minat-minat join sama organisasi-organisasi skala nasional ataupun internasional, saatnya lo mulai dari kuliah! Yang minat politik, kmu bisa aja join partai atau gerakan muda kepartaian, atau kesatuan-kesatuan aksi mahasiswa. Yang doyan lingkungan hidup bisa join organisasi macem Greenpeace, WWF, PETA, dsb. Yang doyan luar negeri luar negerian bisa join organisasi kaya AIESEC. Kalau lo nggak ketemu organisasi yang sesuai sama misi kmu, kmu bahkan bisa bikin sendiri! Kumpulin temen-temen yang satu visi, terus bikin deh organisasi. In short, Carpe Diem! Seize the day! Raihlah hari mu! 
 Sumber : http://www.zenius.net/blog/2922/perbedaan-masa-kehidupan-kuliah-sma
 Edited by : @SatyaOo
Kamis, 09 Januari 2014 0 Comments

Science 2's Song by @Rzksulaksana ~


Hari hariku kian berwarna
ketika aku bersekolah
Kujalani semua dengan sukacita
tanpa rasa lelah kurasa


Cerita cinta antara kita
atau dirimu dan dirinya
cerita cinta yang tak memiliki
karna dirinya telah pergi

oh ipa 2
dirimu yang kucinta
jadi kenangan ....
tuk selamanya

suka duka ceria
tangis canda tawa
banyak cerita yang tercipta
masa sma di ipa 2
banyak kenangan yang kurasa

oh ipa 2
dirimu yang kucinta
jadi kenangan ....
tuk selamanya

dan bila waktu
memisahkan kita
terbayang kisah yang terindah
4 Comments

Selalu di Pandang Sebelah Mata



“Sampah” adalah 6 huruf  yang dari dulu hingga kini masih menjadi bahan pembicaraan masyarakat yang tiada habisnya . Dalam konteks kecil saja semisal Negara kita yaitu Indonesia masih menjadikan sampah sebagai masalah yang serius dari tahun ke tahun. Padahal seharusnya sampah sendiri sudah bisa di selesaikan permasalahannya sejak dahulu. Namun karena kebiasaan masyarakat yang sulit berubah dan tingkat kedisiplinan yang rendah , masalah kebersihan pun selalu di sepelekan. Padahal slogan-slogan , anjuran-anjuran , maupun demo-demo tentang kebersihan sudah sering kita lihat maupun kita dengar . Namun , tingkat kesadaran dan inisiatif masyarakat yang masih rendah yang menyebabkan terjadinya bencana alam berupa banjir dan penyumbatan air di kota-kota besar yang disebabkan oleh mereka sendiri.
Semakin memadatnya jumlah penduduk , dan semakin maraknya gedung-gedung pencakar langit membuat Indonesia menjadi Negara yang rawan akan polusi , kejahatan , dan yang paling parah ialah bertambahnya tingkat pengangguran di karenakan meningkatnya tingkat transmigrasi penduduk desa menuju kota. Bukannya mencari pekerjaan , tetapi tidak mendapat pekerjaan karena lahan pekerjaan yang sempit dan persaingan yang ketat untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang mapan seperti di Jakarta , Bandung , dan kota-kota besar lainnya.
Akibat dari maraknya transmigrasi penduduk tersebut , penduduk desa pun mulai merindukan orang-orang terdekat mereka yang hijrah ke kota , baik untuk berkumpul bersama keluarga di desa maupun melaksanakan kebiasaan di desa seperti gotong royong , bakti sosial , menanam tumbuhan dan tanaman di sawah . Hal-hal tersebut memang terdengar sederhana namun berdampak sangat signifikan bagi kelangsungan desa-desa di Indonesia .
Akan tetapi , dari periode menuju periode selanjutnya , kebiasaan-kebiasaan untuk bergotong royong saja mulai langka untuk kita lihat pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari di de/sa maupun di kota . Akibatnya lingkungan-lingkungan yang dahulunya asri nan indah untuk di lihat , sekarang sudah mulai maraknya polusi dan pergantian kebudayaan dari klasik menuju kebudayaan modern . Seiring bertambahnya zaman ini dan begitu pesatnya perkembangan elektronik semacam “Smart Phone” tidak seluruhnya berdampak positif bagi kelangsungan hidup masyarakat . Dampat negatifnya yang saya sudah rasakan adalah adanya perubahan tingkah laku masyarakat dalam hal sosialisasi . Sosialisasi merupakan kebutuhan manusia itu sendiri karena manusia merupakan mahluk sosial .  Namun seiring berjalannya waktu , sosialisai antar manusia itu semakin berkurang . Contoh sederhananya adalah ketika kita bertamu ke rumah saudara atau kerabat dekat saja , harus memberi taunya lewat handphone . Padahal dari nenek moyang kita di desa , kita sudah diajarkan adat bertamu yang sopan . Kemudian dari hal sosialisai tersebut , menurut saya itu sangat berdampak bagi kebersihan di desa apalagi yang lebih spesifik mengenai sampah karena akan kurangnya komunikasi secara langsung antar warga dengan rukun tetangga maupun rukun warga terutama untuk kebersihan lingkungan sekitar .
Pada zaman dahulu , bisa kita imajinasikan saja bahwa kolam-kolam ikan di desa-desa ataupun sungai-sungai yang mengalir begitu derasnya , sekarang hanya terlihat sisa-sisa sampah maupun kantung-kantung palstik yang berserakan . Tentunya hal tersebut membuat berubahnya air yang asalnya jernih dan dapat di minum , menjadi coklat dan menngkeruh hingga jentik-jentik nyamuk hinggap dan bisa menjadi wabah penyakit yaitu Demam Berdarah atau Malaria . Jika sudah terkena wabah tersebut , maka akan berdampak bagi penurunan tingkat kesehatan warga desa tersebut . Apalagi , sudah kita ketahui bahwa perekonomian di Negara Indonesia ini masih belum stabil dan meningkatnya inflasi yang membuat harga-harga menaik dengan pesat serta pastinya merugikan para penduduk dengan kebutuhan yang tiada habisnya terutama di desa . Tidak terbayangkan bagaiman jika hal yang sepele saja seperti imbauan “Buanglah Sampah pada Tempatnya” yang sudah tidak asing terdengar di telinga kita , tidak aneh terlihat oleh pandangan mata kita sepanjang jalan , dan sekarang imbauan tersebut sudah di hiraukan oleh masyarakat di Indonesia . Apalagi dengan banyaknya berita-berita di televisi mengenai banyaknya sampah di des-desa dan menyebabkan desa tersebut banjir ataupun susah dalam mendapatkan air yang bersih , sungguh menjadi berita yang menyedihkan bagi seluruh rakyat Indonesia .
Padahal Indonesia sendiri mempunyai desa yang banyak dan masih menyimpan sawah-sawah yang begitu anggun untuk menjadi budaya bangsa serta dapat di lestarikan dengan baik oleh generasi penerus bangsa .


Namun dalam setiap masalah yang kita hadapi pasti akan terdapat solusinya , untuk itu sebaiknya :
#  Ditanamkan sistem kebersihan lingkungan untuk setiap wilayah di Indonesia dalam cangkupan luas misal provinsi hingga cangkupan kecil yaitu rukun tetangga dalam sistem kewarganegaraan . 
# Pemerintah membuat sistem penanaman tanaman hijau yang harus dilakukan setiap minggu oleh warga yang kita kenal dengan istilah “Go Green” berupa penanaman tanaman , pembudidayaan tanaman , hingga gerakan menanam tanaman bersama di taman-taman kota atau lingkungan di desa.
# Adanya penyuluhan secara berkala ke desa-desa mengenai kebersihan , kesehatan ,dan keindahan . Dengan adanya penyuluhan tersebut diharapkan warga dapat lebih antusias dalam memerhatikan kebersihan lingkungannya.
# Membuat himbauan-himbauan yang berlandaskan intimidasi namun bertujuan ke arah positif seperti “Jika anda membuang sampah sembarangan , maka denda sebesar Rp 50.000” atau slogan yang bisa mengajak warga desa menuju desa yang paling bersih.
#Setelah Pemerintah menggunakan sistem “Go Green” tersebut , pemerintah kemudian mengevaluasi ke setiap daerah desa di Indonesia setiap bulannya dan sebaiknya diadakan hadiah bagi yang menjadi desa atau wilayah yang paling bersih.
# Dinas-dinas kebersihan selalu memberi motivasi dan mengingatkan masyarakat agar berperilaku bersih , sehat dan aman dari penyakit.
By : @SatyaOo

   
0 Comments

Perhatian yang Kecil untuk Pertanian yang Besar




Negara Indonesia tentunya tidak terlepas dari sektor pertanian , oleh karena itu Indonesia termasuk Negara Agraris . Semakin tinggi kualitas pertanian suatu Negara , maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dapat memajukan negaranya . Sektor pertanian merupakan sektor yang cukup berpengaruh terhadap perekonomian nasional Karena sebagian besar wilayah Indonesia merupakan lahan pertanian . Walaupun Indonesia merupakan Negara pertanian , dalam sektor ini kurang mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah dalam pembangunan Negara . Akibatnya sektor pertanian di Indonesia sampai masa ini masih mempunyai berbagai masalah , diantaranya :

Ø  Modal yang Terbatas
Ø  Wilayah Perdagangan yang Lokal
Ø  Teknologi yang Sederhana
Ø  Kurangnya Kualitas Benih dan Pupuk
Ø  Konversi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian

Dari masalah-masalah tersebut , semuanya merupakan masalah yang sangat serius yang melanda Indonesia dari tahun ke tahun.

Ø  Modal yang Terbatas

Modal yang terbatas merupakan masalah yang serius , dikarenakan dari tahun ke tahun pemerintah hanya menyediakan modal yang terbatas bagi pertanian Indonesia yang berdampak kepada tenaga kerja yang semakin berkurang dalam bidang pertanian di Indonesia . Padahal bidang pertanian merupakan sarana yang luas bagi tenaga kerja dan pada kenyataannya masih banyak petani di indonesia yang terrmasuk golongan miskin . Dari fakta tersebut , membuktikan bahwa kurangnya perhatian pemerintah dalam tenaga kerja petani dan keseluruhan bidang pertanian.

Ø  Wilayah Perdagangan yang Lokal

 Dalam bidang perdagangan , Indonesia tercatat masih dalam wilayah lokal dan jarang sekali melakukan perdagangan menuju Negara lain atau bisa disebut “Go Internasional” , dengan begitu otomatis pendapatan Negara yang berasal dari pangan-pangan pertanian hanya bersumber dari Negara sendiri . Padahal Negara lain mempunyai lahan pertanian yang lebih sempit dibandingkan Negara kita yang seharusnya dapat memaksimalkan hasil-hasil produksi pertanian , yang merupakan hasil usaha dari para petani Indonesia . Andai Negara Indonesia dapat memperluas sosialisasi dengan bermacam-macam Negara lain bahkan benua lain , maka Negara ini dapat mendapat keuntungan berpuluh-puluh kali lipat dari biasanya yang dapat menguntungkan bagi pendapatan dan perekonomian Negara yang sedang dilanda berbagai macam kasus . kasus-kasus itu dapat berupa korupsi dikarenakan penggelapan dana dan sebagainya .

Ø  Teknologi yang Sederhana

      Salah satu kendala dalam sektor pertanian adalah penggunaan teknologi yang sederhana yang belum bisa di maksimalkan oleh pemerintah . Walaupun penghematan itu penting , namun seiring perkembangan zaman dibutuhkan teknologi yang juga mengikuti perkembangan zaman . Sedangkan di negara-negara lain sudah memakai teknologi yang canggih dalam bidang pertanian agar mendapatkan hasil-hasil produksi yang maksimal untuk kebutuhan masyarakat dalam Negara tersebut dan memajukan perekonomian Negara tersebut . Dan dalam kendala ini , pemerintah harus mengeluarkan modal yang cukup besar agar mendapatkan teknologi yang dapat membuat hasil-hasil pertanian di Indonesia menjadi maksimal dan memberikan keuntungan bagi pendapat di Negara Indonesia .

Ø  Kurangnya Kualitas Benih dan Pupuk

Kurangnya kualitas benih dan pupuk memang sangat merugikan bangsa , karena dengan kurangnya kualitas benih dan pupuk maka hasil produksi pertanian sebagai lahan yang luas di Indonesia menjadi tidak efektif dan dapat merugikan bangsa . Selain itu , dapat pula meningkatkan tingkat penyakit di Indonesia , dikarenakan bakteri dan kuman yang berasal dari padi atau tanaman yang tidak berkualitas.

Ø  Konversi lahan Pertanian menjadi Non Pertanian

Zaman sekarang ini tentunya berbeda dengan masa lampau dimana zaman sekarang sudah maraknya polusi udara dimana-mana , dan banyaknya dibangun gedung-gedung pencakar langit di berbagai kota di Indonesia . Industri-industri pun semakin banyak yang dibangun , padahal dapat membuat banyaknya limbah di sungai-sungai kota besar . Jika kita bandingkan dengan masa lampau , Indonesia merupakan Negara dengan sawah dan ladang yang luas dari berbagai macam pulau yang ada . Jika saja pemerintah tidak terus menerus membangun industri , apartemen , hotel , rumah penduduk , mungkin kita masih bisa melihat indahnya alam dan hutan yang masih alami . Tetapi , sekarang ini semua itu semakin berkurang karena adanya konversi lahan pertanian menjadi non pertanian seiring dengan memadatnya jumlah pertumbuhan penduduk dinegara Indonesia .

Dari beberapa masalah-masalah pertanian di Indonesia tersebut , membuktikan bahwa Indonesia masih banyak memiliki kendala di sektor pertanian dan harus di perbaiki untuk menjadikan Negara ini menjadi lebih baik dari sebelumnya . Oleh karena itu ada beberapa solusi yang dapat menjadi jalan keluar dari beberapa masalah tersebut yaitu :
Ø  Mengadakan regulasi konversi lahan dengan ditetapkannya kawasan lahan abadi yang di lindungi undang-undang , agar tidak terjadinya pembangunan gedung-gedung secara terus menerus untuk kedepannya .

Ø  Mengadakan pelatihan bagi lulusan sarjana pertanian agar dapat mengembangkan kemampuannya dalam bidang bisnis pertanian maupun dalam bagian tanaman seperti pemilihan benih dan pupuk yang berkualitas .


Ø  Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan lagi mengenai teknologi yang akan digunakan dalam bidang pertanian agar dapat menghasilkan tanaman dengan waktu yang efektif dan hasil produksi tanaman yang memuaskan .

Ø  Indonesia harus mampu keluar dari wilayah perdagangan lokal dan segala bentuk perdagangan bebas dunia untuk tahun-tahun selanjutnya supaya mendapat pendapatan Negara dari hasil pertanian yang lebih maksimal .

Ø  Pemerintah harus lebih memperhatikan sektor pertanian terutama dalam segi finansial atau modal yang cukup untuk memenuhi kriteria pengeluaran modal yang cukup meningkat karena inflasi di zaman sekarang .

By : @SatyaOo
 
;