Kejutan
dari-Nya yang Tak Kusangka #5CC3
Mohamad Satya Aruna
“Fokuslah
bermimpi namun tak hanya tuk apa yang ingin kita capai, tapi juga bagaimana
cara kita tuk menggapainya”
(Mohamad
Satya Aruna)
Pernahkah
kamu mendapat kejutan dari kawanmu? Apalagi jika itu terjadi pada hari
spesialmu? Sungguh mengagetkan namun menyenangkan bukan? Ya, sama halnya ketika
aku meraih kesempatan tuk mendengar cerita dari seseorang, dimana aku terkejut
sekaligus penasaran karena persepsiku dia adalah orang yang senang ketika
saling berbagi cerita dengan siapapun, sungguh kebetulan yang menyenangkan.
Kata
demi kata mulai dia utarakan layaknya jemari yang sedang menuangkan tinta pena
dalam secarik kertas yang berjudul “Surat Kecil dari Masa Lalu”. Dia memulai
kisahnya dari masa kecilnya dimana dia berasal dari keluarga yang sederhana, sejak
kecil Ayahnya mengajarkannya menjadi pribadi yang mandiri dengan rajin
menabung, dia pun belajar menabung separuh uang jajannya di kantor pos atau
celengannya. Ibunya yang selalu mengajarkannya tuk menjalankan Perintah-Nya dan
menjauhi Larangan-Nya. Terkejutnya aku
karena dia dulunya seseorang yang memiliki kepribadian tertutup, pemalu, dan
tidak percaya diri. Jangankan untuk berbicara di depan banyak orang, ketika komunikasi
dengan teman dekatnya pun dia termasuk orang yang pasif. Masa kecilnya pun
dilalui dengan banyak ujian, seperti dia pernah menjadi korban bully dari teman
teman sebayanya, dibilang anak cupu, dikucilkan, diganggu ketika dikelas,
dipandang sebelah mata sehingga membuat mentalnya pun di uji kala itu. Lingkungan
yang keras sudah menjadi makanan sehari-hari selama mengenyam masa pendidikan.
Kejutan
dari-Nya pun tiba-tiba datang selama dia mengenyam masa pendidikan dimana dia selalu
masuk pilihan terakhir dalam semua seleksi ke jenjang pendidikan berikutnya dan
Allah masih memberinya kesempatan tuk masuk sekolah negeri. MasyaAllah, begitu
baiknya Allah kepada Hambanya walau dengan setumpuk ujian hidup dari lingkungannya,
namun ada hikmah besar yang terkandung didalamnya. Begitu pun ketika aku
penasaran dengan titik perubahan karakter dalam dirinya, Sejak kapan dia bisa
menjadi sosok yang seperti sekarang ? lantas dia pun menjawab bahwa dia pernah
mempunyai sebuah tekad kepada teman teman yang pernah membullynya bahwa “Saya
pasti bisa berubah menjadi lebih baik”. Ketika mengenyam sekolah menengah atas
disitulah awal mula titik perubahannya. Pernah terlintas dalam benaknya untuk
masuk sekolah menengah kejuruan saja, agar cepat kerja dan bisa membantu orang
tuanya. Namun orang tuanya terus memotivasinya agar ia mengenyam pendidikan
hingga perguruan tinggi.
Ibunya
pun tak henti mengingatkannya untuk tak hanya menjalankan kewajiban dari yang
Allah perintahkan, namun juga mencoba membiasakan diri untuk menjalankan
sunnah-sunnahnya seperti dhuha, tahajjud, puasa senin-kamis, dan lainnya.
Setelah dia mencoba serta berusaha untuk melakukan hal-hal tersebut, seiring berjalannya
waktu dia pun merasa Allah memudahkan langkah demi langkah hidupnya serta
banyak kejutan-kejutan terbaik dari-Nya yang tak ia sangka dalam hidupnya. Dia
mulai sering bertanya ketika ada presentasi dikelas, memberanikan diri berpendapat
ketika kerja kelompok, menjadi tutor biologi dalam sebuah ekstrakulikuler,
sampai Alhamdulillahnya dia menjadi salah satu pelopor pembetukan
ekstrakulikuler voli di sekolahnya. MasyaAllah, tidak ada yang tidak mungkin
ketika Allah sudah berkehendak. Sampai yang mengejutkanku ternyata awalnya dia
tak menyukai olahraga voli bahkan takut untuk bermain, namun atas izin-Nya dan
kegigihannya dalam belajar, akhirnya dia bisa jatuh cinta dengan olahraga
tersebut. Perubahan demi perubahan perlahan dia rasakan, rasa percaya diri yang
terus ia investasi dalam diri menjadikannya lebih aktif dikelas maupun kegiatan
diluar kelas. Alhasil, Alhamdulillah prestasi secara akademik pun meningkat
drastis dikelasnya.
Episode
kehidupan terus berjalan hingga dia mengikuti seleksi masuk ke perguruan
tinggi. Ujian dari-Nya pun datang ketika dia dinyatakan lolos untuk kuliah di
Malaysia, namun karena masalah administrasi maka kejutan dari Allah
menggantinya dengan rencana yang lebih baik yaitu masuk Universitas
Padjadjaran. Tangis haru dan sujud syukur pun tak terelakkan karena telah
melewati seleksi yang begitu ketat namun karena mimpi, kegigihan dan doa yang
kuat akhirnya mimpi yang ia impikan untuk masuk perguruan tinggi negeri pun
menjadi kenyataan.
Dibalik
semua itu, ujian hidupnya kembali muncul dimana ia terlambat mendapat informasi
penerimaan beasiswa bidik misi. Tetapi dengan niatan tulus dan gigih untuk
meringankan beban orang tuanya maka mimpi menjadi seorang penerima beasiswa pun
terus di Ikhtiarkan. Alhamdulillah kejutan dari-Nya terjadi ketika selama 4
tahun kuliah dia mendapat beasiswa dari pemerintah dan dari negara Belanda.
Selain dari beasiswa, untuk mencukupi kebutuhan tambahan maka sehari-harinya ia
berjualan coklat dan pulsa dari satu kelas ke kelas lain. Berdoa, Ikhtiar,
Bersyukur selalu jadi penguatnya dalam menghadapi setiap ujian dalam hidup,
tuturnya.
Jadikanlah
setiap langkah hidupmu adalah kebutuhanmu, jadilah pribadi yang upgradable
dalam memperbaiki diri, katanya. Dan yang menjadi kebutuhan tuk di upgrade dari
dirinya pada saat itu adalah Leadership, Public Speaking, Lomba Karya Tulis
karena ia selalu ingat kata-kata dari ibunya bahwa laki laki itu suatu saat
pasti akan jadi seorang pemimpin. Dia selalu memposisikan dirinya sebagai
“Pembelajar” dengan siapapun dan kapanpun karena dia percaya bahwa setiap orang
adalah guru dan setiap pertemuan pasti ada hikmahnya. Kemudian dari apa yang
dia butuhkan, dia belajar sedikit demi sedikit dengan mengikuti pelatihan-pelatihan
kepemimpinan maupun public speaking serta mengikuti beberapa organisasi yang mengacu
pada karya tulis. Allah memang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, karena ketika
apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan yang kita inginkan, Allah pasti menggantinya
dengan yang lebih baik. Selalu Positive Thinking to Allah ya kawan.
Lantas
ketika menjadi mahasiswa baru, kira kira apa yang kamu pikirkan? ingin lulus
cepat? ingin berwirausaha sambal kuliah? ingin aktif berorganisasi? Dan
pastinya beragam macam ya kebutuhan dan keinginanmu. Namun hal yang dia lakukan
ketika itu ialah membuat 100 mimpi dalam selembar kertas yang kemudian ia
tempelkan dalam dinding kostannya. Dan apa yang terjadi setelahnya? MasyaAllah,
Percaya atau Tidak atas izin Allah satu persatu mimpi-mimpi itu menjadi
kenyataan. Kejutan demi kejutan dari-Nya yang tak disangka olehnya. Dia membuat
100 mimpi tersebut tahun 2013 dan Mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan adalah
tahun 2013 akhir bisa lolos organisasi Badan Eksekutif Mahasiwa di kampus,
tahun 2014 Allah mengamanahkannya dengan beasiswa, tahun 2015 Allah memberi
kesempatan pertama untuk menjadi seorang pemateri dalam suatu acara serta
amanah dalam Badan Eksekutif Mahasiswa, tahun 2016 Allah mengizinkannya untuk
naik pesawat terbang tuk pertama kalinya dalam hidup serta Allah memberinya
rezeki juara 1 lomba karya tulis ilmiah Nasional di Surabaya, tahun 2017
menjadi tutor beasiswa bagi adik angkatannya dan pada tahun tersebut dinamika
hidup terjadi lagi ketika harus memperjuangkan sidang akhir agar tak bayar uang
kuliah lagi karena beasiswa berhenti pada masa 4 tahun kuliahnya, dan
Alhamdulillah Kejutan dari-Nya setelah melalui proses lobby yang panjang
akhirnya dengan kegigihannya dia bisa lulus tepat waktu dan tak bayar kuliah
lagi. Kejutan dari Allah sungguh sangat luar biasa, Hamdalah.
Rasulullah
SAW bersabda : Khairunnas anfa’uhum linnas, yang artinya: Sebaik-baiknya
manusia diantaramu adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi orang lain.
(HR Bukhari Muslim). Kata-kata tersebut yang menjadi motivasinya dalam
mengarungi hidup karena sejalan dengan apa yang orang tuanya sering doakan, “Semoga
kamu menjadi orang yang bermanfaat di masa depan nanti”.
Mimpi-mimpi
lain yang Alhamdulillah menjadi kenyataan adalah ketika dia punya niatan ingin
memiliki teman di seluruh wilayah Indonesia dan Allah memberinya kesempatan
untuk mengikuti acara-acara nasional dari kampus. Kemudian berawal dari
presentasi karya essaynya tahun 2014, kini Alhamdulillah di beberapa kesempatan
ia menjadi pembicara atau pemateri mengenai Leadership, organisasi atau karya
tulis. Dan salah satu Kejutan dari-Nya yang terbaik dalam hidupnya adalah
ketika salah satu dari 100 mimpinya untuk menulis buku dapat terwujud serta
tertuang dalam tulisan ini di tahun 2018. Dan sosok “Dia” dalam cerita ini
ialah diriku yang menjadi penulis dalam cerita ini. Alhamdulillah senang bisa
berbagi cerita dengan kamu yang sedang membaca tulisan ini pada detik ini, ingat
bahwa tak ada kata telat untuk bermimpi bahkan detik ini pun kamu mulai bisa
menuliskan 100 mimpimu untuk masa depanmu.
Jika
kamu termasuk orang yang kurang percaya diri, maka kunci untuk menjadi orang
yang percaya diri adalah “Berani Memulai”,
ya berani memulai untuk berpendapat, berbicara, inisiatif , bahkan bermimpi tuk
masa depan karena rasa percaya diri akan mengikuti langkah keberanianmu. Jika
kamu saat ini sedang galau, banyak masalah yang menimpamu, semoga detik demi
detik yang kamu habiskan untuk membaca tulisan-tulisan di buku ini menjadi Pemicu awal langkah semangatmu dalam
mewujudkan mimpi-mimpimu. Ingat ya bahwa setiap orang punya 86.400 detik setiap
harinya, namun setiap orang berbeda-beda cara dalam menghabiskannya.
Jika
kamu membaca untaian kata demi kata diatas ini dan merasa ada bagian
“keberuntungan” dalam hidup si penulis yang terjadi, percayalah keberuntungan
itu tak terjadi begitu saja tetapi ia dapat hadir ketika kita selalu berusaha
tuk Mendekatkan diri kepada-Nya dengan
cara selalu berusaha menjalankan kewajiban-Nya & Ikhtiar maksimal dalam
setiap kesempatan, apalagi jika ditambah sunnah-sunnahnya. Allah itu Maha Adil
kok, maka dari itu luruskan niat baikmu, jangan lupa bahagiakan orang tua,
jangan lelah untuk berproses, semoga lelahmu menjadi lillah Amin ya rabb. Salam
dari Si Penulis tulisan ini yang masih harus banyak belajar lagi untuk
mewujudkan mimpi-mimpi selanjutnya.
Profil
Diri
Mohamad
Satya Aruna. Lahir di Bandung pada 14 Desember 1995. Pernah menempuh pendidikan
di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Motto Hidupnya adalah Berdoa,
Ikhtiar, Bersyukur. Hobinya Olahraga, Membaca Buku dan Menulis. Tergabung dalam
komunitas @Inspirator_Indonesia. Jika butuh motivasi bisa kunjungi coretansatya.blogspot.com yang berisi
coretan-coretan cerita motivasi dari berbagai sudut pandang. Ia bisa dihubungi
melalui Line, Twitter, Instagram @Satyaoo
atau WA 08562223303. Tulisan
“Kejutan dari-Nya yang Tak kusangka” ini spesial juga saya dedikasikan untuk
Kedua Orang Tua Saya, Hatur Nuhun.